Bank Berdikari Dorong Nasabah Untuk Investasi
Jakarta - Masyarakat Indonesia dikatakan masih belum banyak yang terjun ke investasi. Pilihan investasi pun masih banyak yang melaksanakan investasi konvensional ibarat tabungan dan deposito. Padahal investasi nonkonvensional disebut justru lebih menguntungkan.
Hal itu, kata Direktur Bisnis dan Jaringan Bank Mandiri, Hery Gunardi, menjadi salah satu fokus Bank Mandiri untuk membina nasabah-nasabahnya.
"Indonesia itu ibarat dengan Thailand lima tahun lalu. Orang di Indonesia yang melek pasar modal enggak banyak," kata Hery di The Ritz Carlton Pacific Place, Jakarta, Senin (5/8/2019).
Dia menyebutkan salah satu investasi yang dapat dilakukan ialah reksa dana. Investasi ini dikatakan lebih menguntungkan untuk jangka panjang. Nasabah hanya perlu menentukan administrasi yang baik untuk investasi mereka.
"Sebenarnya investasi di reksa dana itu enggak perlu gede-gede juga. Di Mandiri dapat beli mulai dari Rp 100-500 ribu pun bisa. Kaprikornus saya katakan misal Anda usia 22 tahun, beli reksa dana pasar uang, saham lah, Rp 500 ribu tiap bulan. Itu mungkin akhirnya di atas Rp 10 miliar dalam kurun waktu 50 tahun lagi. Tinggal cari lah manajer yang manis ibarat Mandiri Investasi," terangnya.
Hery mengungkapkan pemahaman-pemahaman mengenai investasi ini yang perlu dipakai ke nasabah. Bank Mandiri sudah melakukannya melalui Mandiri Prioritas dan Mandiri Private. Mandiri Prioritas dan Mandiri Private merupakan layanan Wealth Management Bank Mandiri untuk memenuhi kebutuhan investasi serta finansial nasabah utama perorangan Bank Mandiri.
Hingga ketika ini, Wealth Management Group mengelola lebih dari 55.000 nasabah Prioritas dan Private, dengan didukung oleh 63 Outlet Prioritas yang tersebar di 12 wilayah di Indonesia. Selain itu Wealth Management Group juga mempunyai kolaborasi strategis dengan Lombard Odier, salah satu Private Bank dari Swiss.
Simak Video "Saldo Nasabah Mendadak Berubah, Bank Mandiri: Ada Eror di Sistem"
[Gambas:Video 20detik]
Sumber detik.com