Dicari Partner Bisnis di Sukabumi Info 0852 8533 5977

Beli Emas Di Pegadaian Lebih Murah Dari Antam, Kok Bisa?

Ilustrasi/Foto: Pradita UtamaIlustrasi/Foto: Pradita Utama

Jakarta - PT Pegadaian (Persero) melalui layanan tabungan emas menjual emas dengan harga yang lebih murah dibandingkan Antam. Harga beli emas di layanan tabungan emas Pegadaian sebesar Rp 655.000/gram dan harga jualnya Rp 676.000.

Sedangkan, harga emas Antam hari ini Rp 702.500/gram, dan harga buyback hari ini Rp 631.000/gram.

Lalu, apa yang menciptakan harga emas di Pegadaian lebih murah?

"Harga emas kami kan lebih murah dari harga yang ada di luar, sebut saja harga Antam atau harga yang lain. Kenapa murah? Karena harga Pegadaian belinya satu kilogram emas. Tapi jikalau kalian beli yang 0,5-1 gram itu ada ongkos cetak, nah itu yang menciptakan lebih mahal. Makanya jikalau kalian mau beli untuk investasi, bukan pajangan, beli di Pegadaian lebih murah," terperinci Direktur TI dan Digital Pegadaian Teguh Wahyono dalam program Ngopi Pagi Bersama BUMN di The Gade Coffee and Gold, Gedung Sinergi 8 Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (1/8/2019).


Teguh menjelaskan, nasabah sanggup mendapat laba layaknya investasi emas lainnya. Mereka sanggup mendapat laba ketika menjual lebih tinggi dari harga beli atau sesuai harga emas pada dikala itu.

"Untungnya itu didapat jikalau beli berapa, jikalau pas jual berapa, namanya capital gain," ujar Teguh.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama Pegadaian Kuswiyoto mengatakan, biaya manajemen yang dikenakan Pegadaian untuk tabungan emas pun masih terjangkau, dan biaya manajemen di luar biaya titip emas pun hanya dilakukan sekali.

"Kita cuma kasih biaya manajemen sekali, biaya titip ada tapi hanya Rp 30.000. Kalau mau jual emas tidak dikenakan biaya," terperinci Kuswiyoto.


Biaya manajemen awal untuk tabung emas di Pegadaian hanya Rp 10.000. Sedangkan, biaya kemudahan titipan selama 12 bulan sebesar Rp 30.000.

Lalu, meskipun dikala ini harga emas masih tinggi, berdasarkan Teguh justru pembelinya pada bulan Juni 2019 masih ada peningkatan. Namun, memang beberapa waktu terakhir ini terutama sehabis lebaran user Pegadaian lebih banyak yang melaksanakan buy back.

"Penjualannya masih stabil ya. Memang banyak juga yang buyback. Tapi pembeli pada bulan Juni 2019 ada kenaikan," terangnya.

Gold Card

Pegadaian mau menyebarkan layanannya dengan meluncurkan Gold Card bagi nasabah yang menabung emas atau menitipkan emas di Pegadaian. Gold Card ini nantinya berfungsi layaknya kartu debit sekaligus kredit.

"Barang siapa mempunyai tabungan emas di Pegadaian kami akan memperlihatkan Gold Card. Makara kita sanggup belanja dimana saja memakai Gold Card dengan basis tabungan emas di Pegadaian. Nanti ada ATM-nya, pelayanannya pun akan sama dengan perbankan," kata Kuswiyoto.

Pada kesempatan yang sama, Direktur TI dan Digital Pegadaian Teguh Wahyono mengatakan, pihaknya akan segera meluncurkan Gold Card tahun ini.

"Kami lagi kembangkan, insyaallah tahun ini niscaya keluar, selesai," ujar Teguh.

Teguh mengatakan, ada beberapa hal yang masih berproses sehingga Gold Card belum sanggup diluncurkan. Pertama, ialah memilih fisik kartu. Kedua, memilih fungsi Gold Card sebagai kartu debit atau kredit. Ketiga, pihaknya sedang mempertimbangkan apakah mau mengajukan izin sendiri kepada OJK atau bekerja sama dengan forum keuangan yang sudah punya izin OJK.

"Kita sedang menentukan, kartunya mau kartu fisik atau kartu paper yang menyerupai biasa itu, kita masih pertimbangkan. Kedua kita sedang pertimbangkan apakah mau debit card atau credit card, sedang kita gali. Dan mungkin kita akan kolaborasi dengan yang sudah punya license. Gold Card itu perlu izin OJK. Sedang kita bahas apakah kita mau menerbitkan izin sendiri atau kolaborasi dengan yang sudah punya license. Itu dalam proses," terang Teguh.

Perbedaannya Gold Card dengan kartu debit ialah tak ada pengurangan saldo tabungan secara langsung. Nantinya, di simpulan bulan pada dikala tagihan keluar maka nasabah Pegadaian sanggup membayar dengan menjual tabungan emas ke Pegadaian kembali, atau menggadaikan emas tersebut.

"Kartu debit kan kas, jikalau ini emas. Bedanya, jikalau kartu debit kan selalu mengurangi saldo. Kalau ini tidak begitu, sanggup jadi nanti ketika akan bayar tidak harus dari situ, sanggup jadi eksklusif mengurangi emasnya, sanggup juga menggadaikan emasnya. Bisa juga ambil loan, ambil pinjaman. Makara modelnya lebih keren dari debit maupun credit card. bedanya di situ," paparnya.


Sedangkan, perbedaan Gold Card ini dengan kartu kredit ialah ada simpanan emas. Pasalnya, jikalau kartu kredit sanggup melaksanakan dukungan tanpa harus ada simpanan layaknya tabungan emas di Pegadaian.

"Kalau credit card kan kalian nggak punya apa-apa. Kalau Gold Card itu kalian punya simpanan emas. Makara under lying-nya itu jelas. Maka dari itu Gold Card ini hanya diterbitkan bagi orang yang punya tabungan emas di Pegadaian atau yang titip emas di Pegadaian," imbuh dia.

Saat ini, Pegadaian sendiri telah membentuk kolaborasi dengan beberapa fintech yang sudah mempunyai izin OJK. Kerja sama ini dilakukan untuk menyebarkan aplikasi fintech dalam OJK sendiri.

"Memang kita akan ke sana (membuat fintech). Kita akan kolaborasi dengan Investree dan juga beberapa fintech yang sudah license OJK. Dan kita sudah punya direct loan dengan beliau (Investree). Kita akan buat start up dalam Pegadaian, kita akan masuk ke sana. Kita sudah jalan dengan fintech yang sudah punya license di OJK. Insyaallah awal bulan depan sudah ada yang selesai," tandasnya.

Simak Video "Kompak Lakukan Pencurian Emas, Sekeluarga Asal Semarang Dibekuk!"
[Gambas:Video 20detik]

Sumber detik.com

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel