Dicari Partner Bisnis di Sukabumi Info 0852 8533 5977

Ekonomi Ri Stagnan Bikin Uang Beredar Tumbuh Melambat

Ilustrasi/Foto: Rachman HaryantoIlustrasi/Foto: Rachman Haryanto

Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat uang beredar dalam arti luas melambat, hanya tumbuh 6,8% menjadi Rp 5.911,2 triliun dari sebelumnya 7,8%. Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Halim Alamsyah menjelaskan, semenjak tiga tahun terakhir uang beredar di Indonesia memang mengalami perlambatan. Hal ini disebabkan pertumbuhan ekonomi yang juga masih lambat.

"Pertumbuhan ekonomi kita tetap sekitar 5%, lantaran pertumbuhan ekonomi ini kiprahnya besar dan pendorongnya konsumsi 60-70%," kata Halim di kantor LPS, Jakarta (31/7/2019).

Dia menambahkan, lambatnya perekonomian juga mengakibatkan penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) di perbankan tidak sanggup berjalan dengan cepat. Ini juga mengakibatkan uang beredar tidak tumbuh secara signifikan.

"Kalau dilihat kini konsumsi ini lama-lama akan menggerus tabungan, sehingga mengakibatkan DPK tidak tumbuh dengan cepat. Lalu penggunaan uang elektronik juga turut mengurangi penggunaan uang kertas dan menurunkan uang beredar," imbuh dia.


Halim mengungkapkan, sementara itu untuk peredaran uang giral di perusahaan besar justru mengalami peningkatan. Dia mengharapkan peredaran uang giral ini sanggup mendorong pertumbuhan ekonomi ke depannya.

"Kuartal II-2019 uang giral yang dimiliki perusahaan besar ibarat di Industri Keuangan Non Bank (IKNB), BUMN atau swasta cenderung naik. Kita melihat beberapa bulan sebelumnya, uang giral perusahaan besar ini menurun tapi sehabis lebaran naik lagi," ungkapnya.

Menurut Halim ketika ini penurunan suku bunga pola BI dan suku bunga penjaminan LPS turut menurunkan bunga simpanan, hal ini akan menciptakan masyarakat beralih untuk menyimpan dana di pasar modal.


Dia menyampaikan hal ini akan menjadi lebih baik lantaran menciptakan bank lebih produktif.

Menurutnya penurunan suku bunga penjaminan juga mendorong penyaluran kredit perbankan lebih tinggi. Alhasil, sanggup mendorong pertumbuhan ekonomi dalam negeri sekaligus meningkatkan pendapatan masyarakat.

"Penurunan suku bunga simpanan akan menciptakan dana biaya lebih murah dan mendorong penyaluran kredit lebih tinggi, sehingga sanggup memacu pertumbuhan ekonomi. Diharapkan pendapatan masyarakat akan naik, sehingga akan menyimpan uangnya lagi ke bank," ungkapnya.

Simak Video "Tol Layang Jakarta-Cikampek Bisa Dipakai Mulai 20 Desember 2019"
[Gambas:Video 20detik]

Sumber detik.com

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel