209 Tahun Kota Bandung, Kemacetan Masih Jadi Sorotan

Bandung -Tepat hari ini, Rabu 25 September 2019 Kota Bandung berusia 209 tahun. Di usianya yang sudah lebih dari dua abad, nyatanya masih banyak duduk masalah yang belum bisa diselesaikan oleh pemkot Bandung.
Baca Juga
"Ada PR (pekerjaan rumah) yang tentunya terkait beberapa hal, terkait pemeliharaan infrastruktur, terus masalah kemacetan juga masalah banjir," ungkapnya di Gedung DPRD Kota Bandung, Jalan Sukabumi, Kota Bandung, Rabu (25/9/2019).
"Tapi kita belum lihat penilaian dari pembangunan bak retensi. Kalau ada semacam penurunan berarti on the track, tinggal bagaimana memperbanyak bak retensi," ucapnya.
Mengenai upaya penanganan kemacetan, beliau memang melihat ada rencana yang disiapkan Pemkot Bandung. Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), Pemkot telah mencanangkan beberapa proyek pembangunan fly over.
"Tapi ini harus dikaji juga titik-titik yang sempurna (untuk pembangunan). Makara bukan menambah macet tapi (fly over) jadi solusi," ucapnya.
Dalam kesempatan ini, Yudi menuturkan Pemkot juga harus lebih fokus dalam penataan dan pemeliharaan infrastruktur. Seperti perbaikan jalan, trotoar, taman dan infrastruktur lain penunjang keindahan kota.
Dia menilai, hal itu begitu penting alasannya menjadi salah satu kemudahan penunjang kenyamanan para wisatawan yang tiba ke Kota Bandung. Dampaknya, tambah dia, tentu terhadap pendapatan orisinil tempat (PAD) Kota Bandung.
"Tahun depan saya pikir Kota Bandung sebagai kota metropolitan, tampilan Bandung harus manis terpelihara. Karena 33,3 persen PAD itu dari sektor pariwisata dan jasa. Kalau Bandung sareukseuk (kumuh) tidak minat ke Bandung," ucapnya.
"Taman meskipun kecil tapi banyak yang tiba ke Bandung untuk wisata murah ke taman. Itu juga bisa tingkatkan PAD," tambahnya.
Menanggapi hal itu, Wali Kota Bandung Oded M Danial mengaku telah menyiapkan banyak sekali langkah demi menggenjot pembangunan dan pembenahan di Kota Bandung. Mulai dari peningkatan entrepreuner muda hingga melaksanakan penilaian terhadap ASN.
"Karena motor pencetus itu ASN, kami kan regulasi. Juga yang harus kita penilaian bagaimana PAD harus terus kita tingkatkan. Karena potensi PAD masih ada untuk ditingkatkan," katanya.
Oded mengaku akan menyebabkan momentum hari jadi ke 209 Kota Bandung sebagai pembenahan ke depan. Berbagai kekurangan yang ada akan terus diperbaiki demi kenyamanan dan kualitas hidup warga Kota Bandung.
"HJKB ini jadi momentum untuk meningkatkan semangat kerja sama dengan semua stakeholder. Dan insya allah saya ke depan akan terus tingkatkan yang perlu dihadirkan," ujarnya.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Bandung Ema Sumarna menambahkan banyak sekali aktivitas pembangunan memang sedang disiapkan khususnya dalam mengatasi kemacetan. Saat ini saja sedang dilakukan pembangunan fly over di sekitar Jalan Jakarta.
"Fly over betul dananya bukan dari kita tapi jikalau komunikasi tidak jalan (antara pemerintah) itu tidak akan hadir," ucapnya.
Kemudian, pihaknya juga sedang menggodok rencana pembangunan monorel. Karena rencana itu sudah ada dalam Blue print transportasi Kota Bandung.
"Sekarang sedang menggodok ulang blue print transportasi. Cari alternatif jalan jikalau saya lihat berbasis rel yakni monorel. Monorel kenapa tidak dan sudah ada di blue print transportasi," ucapnya.
Pemkot akan segera melaksanakan koordinasi dengan pemerintah sentra maupun provinsi untuk mewujudkannya.
Sumber detik.com