Kondisi Warga Diduga Keracunan Makanan Di Boyolali Membaik

Boyolali -Kondisi pasien diduga korban keracunan di Desa Tlogolele, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali berangsur membaik. Dinas Kesehatan Boyolali membuka Posko Kesehatan untuk memantau kondisi ratusan warga yang rawat jalan.
Baca Juga
Diketahui, Minggu (22/9) kemarin tercatat jumlah pasien yang menjalani rawat inap di Puskesmas Selo, Boyolali ada 10 pasien dan di RS Muntilan, Kabupaten Magelang ada 7 orang. Namun korban keracunan yang dirujuk untuk mendapat perawatan lebih lanjut bertambah. Di Puskesmas Selo menjadi 11 pasien dan di RS Muntilan jadi 9 pasien.
"Posko Kesehatan (di Desa Tlogolele) hari ini masih dibuka, tadi pagi ada 4 warga yang memeriksakan kesehatan, tapi mereka kunjungan ulang. Sebelumnya sudah periksa," terang Yustina.
Terkait dugaan keracunan massal tersebut, pihaknya telah mengambil sampel baik makanan, minuman maupun muntahan dari pasien. Sampel tersebut dikirim ke laboratorium untuk diteliti.
"Penyebab dugaan keracunan belum diketahui, masih menunggu investigasi sampel," jelasnya.
Sementara itu Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Boyolali, Sherly Jeanne Kilapong, menyampaikan semua pasien sudah tertangani dengan baik. Namun pihaknya terus memantau kondisi warga yang dirawat di Puskesmas Selo dan RS Muntilan serta yang rawat jalan.
Untuk masakan yang diduga menjadi penyebab keracunan massal, sampelnya hari ini dikirim ke Laboratorium Kesehatan di Semarang. Yakni tahu bakso, ayam rica dan roti.
Seperti diberitakan, ratusan warga Desa Tlogolele, Kecamatan Selo, Boyolali memeriksakan kondisi kesehatannya ke Polindes setempat. Mereka mencicipi mual, muntah-muntah, diare, diduga mengalami keracunan makanan.
Sekretaris Desa Tlogolele, Neigen Achtah Nur Edy Saputra, menyampaikan para warga tersebut diduga mengalami keracunan masakan yang disajikan dalam pengajian pada Kamis (19/9/2019) siang. Saat itu hadirin diberi masakan kecil berupa kue, kacang atom, tahu bakso dan minuman teh. Selain itu juga ada sajian nasi dengan mi dan lauk ayam.
Warga mulai mencicipi tanda-tanda mual, muntah dan diare pada Jumat (20/9) dan ditangani oleh bidan desa setempat. Kemudian pada Sabtu (21/9) sampai Minggu (22/9) semakin banyak warga yang memeriksakan kondisi kesehatannya dengan tanda-tanda yang sama.
Simak juga video "Keracunan Massal di Sukabumi, 2 Orang Tewas":
Sumber detik.com