Dicari Partner Bisnis di Sukabumi Info 0852 8533 5977

Sekretaris Ini Dapat Sumbang Jutaan Dolar Hasil Nabung Diam-Diam

Sylvia Bloom (kanan). Foto: Dok. New York TimesSylvia Bloom (kanan). Foto: Dok. New York Times

Jakarta - Semua orang dibentuk kaget dengan sebuah pertolongan yang masuk ke dalam forum amal Henry Street Settlement di Amerika Serikat (AS). Pasalnya, pertolongan sebesar US$ 6,24 juta atau setara dengan Rp 87,3 miliar (pada kurs Rp 14 ribu) ini menjadi pertolongan terbesar dalam 125 tahun terakhir.

Uang tersebut bukan pertolongan patungan dari beberapa miliuner, tetapi cuma uang tabungan seorang sekretaris aturan dari Brooklyn yang selama 67 tahun bekerja di daerah yang sama mengumpulkan uangnya untuk beramal. Sylvia Bloom namanya, bahkan orang-orang terdekatnya pun tidak tahu jikalau Sylvia punya harta sebesar itu.

Baca Juga

Cara unik Sylvia dalam mengumpulkan uang yaitu dengan mengamati investasi yang dilakukan oleh pengacara yang ia layani. Kaprikornus apabila bosnya membeli saham, ia pun akan membelinya juga meskipun jumlahnya kecil. Hingga tamat hidupnya, gres terungkap Sylvia telah mengolah aset lebih dari US$ 9 juta atau sekitar Rp 126 miliar.

Uniknya lagi, Sylvia tidak pernah sekalipun bercerita akan hartanya kepada siapapun. Menurut Jane Lockshin, keponakannya yang mengelola dana amal wasiatnya Sylvia semua orang tidak ada yang menyangka bahwa Sylvia dapat mempunyai harta sebesar itu.

"Saya menyadari ia mempunyai jutaan dan ia tidak pernah menyebutkan sepatah kata pun. Kurasa ia tidak berpikir itu urusan siapa pun selain miliknya sendiri," ungkap Jane.

Jane menyampaikan Sylvia mengizinkan sejumlah uang untuk diserahkan kepada kerabat dan temannya. Tetapi sebagian besar kekayaannya akan diberikan untuk mendanai beasiswa bagi yang membutuhkan.

Sylvia merupakan anak dari keluarga imigran Eropa Timur, dan dibesarkan penuh tekanan di Brooklyn. Dia menuntaskan pendidikannya terakhir di Hunter College. Hingga pada 1947 ia bergabung dengan firma aturan di Wall Street, Cleary Gottlieb Steen & Hamilton. Dia bekerja di sana sebagai karyawan paling pertama, dan bertahan selama 67 tahun. Hingga sekarang firma aturan itu tumbuh pesat, sekarang mempunyai lebih dari 1.200 pengacara, serta ratusan anggota staf.

Sylvia menikah dengan Raymond Margolies dan ditinggal meninggal pada 2002, selama bersama pasangan itu tinggal di apartemen sewa. Lelaki itu hanya seorang petugas pemadam kebakaran yang pensiun jadi guru dan mempunyai kerja sampingan sebagai apoteker. Suaminya ini pun mungkin juga belum tahu betapa besar harta kekayaan seorang Jane.

Hidupnya pun cenderung sederhana, untuk berpergian saja contohnya Sylvia selalu memakai kereta bawah tanah untuk bekerja, padahal jutaan dolar tabungannya dapat buat beli mobil. Pernah di usianya ke 84 tahun, ketika itu terjadi insiden serangan ke World Trade Center, Sylvia lari ke arah utara dan berlindung di sebuah gedung sebelum berjalan di Jembatan Brooklyn dan naik bus kota untuk pulang.


Jane menyampaikan sesudah US$ 6,24 juta sudah masuk ke forum amal, masih ada US$ 2 juta atau berkisar Rp 28 miliar warisan Sylvia yang akan kembali diberikan untuk beramal. Uang perhiasan itu akan diberikan ke Hunter College dan forum dana beasiswa lainnya.

Dengan kisah hidupnya ini, Sylvia telah bergabung dengan barisan miliuner yang sederhana dan murah hati, yang sebelumnya telah meninggal dengan meninggalkan kekayaan jauh lebih besar daripada gaya hidup mereka sebelumnya. Mulai dari Leonard Gigowski, pemilik toko dari New Berlin yang meninggal pada 2015, meninggalkan kekayaan rahasianya sebesar US$ 13 juta atau sekitar Rp 128 miliar untuk mendanai beasiswa.

Hingga, Grace Groner, yang tinggal di sebuah rumah dengan satu kamar tidur di Lake Forest, Illinois, dan mewasiatkan tanah miliknya yang bernilai US$ 7 juta alias Rp 98 miliar yang diberikan untuk almamaternya ketika ia meninggal pada tahun 2010 pada usia 100 tahun.



Simak Video "Tol Layang Jakarta-Cikampek Bisa Dipakai Mulai 20 Desember 2019"
[Gambas:Video 20detik]

Sumber detik.com

Artikel Terkait

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel