Aset Btn Tembus Rp 312 Triliun Di Final Juni 2019
Jakarta - Aset PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) tumbuh di level 16,58% secara tahunan (year-on-year). Aset BBTN meningkat dari Rp 268,04 triliun pada semester I/2018 menjadi Rp 312,47 triliun.
Selain mencatatkan kenaikan aset paling tinggi di antara 15 bank besar di Indonesia, pertumbuhan aset BBTN berada di atas rata-rata industri perbankan nasional. Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) merekam aset perbankan nasional hanya naik di level 7,77% yoy per Mei 2019.
Direktur BTN Nixon L. P. Napitupulu menyampaikan laju pada aset perseroan tersebut disumbang pergerakan konkret pada penyaluran kredit dan penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK). Kredit dan DPK BTN, lanjut Nixon, naik konkret mencapai hampir dua kali lipat industri perbankan nasional.
Nixon menjelaskan perseroan tidak hanya mencatatkan kinerja konkret pada aset secara tahunan. Perseroan, lanjutnya, berhasil menjaga kenaikan aset tetap konkret dalam lima tahun terakhir. Nixon merinci, dalam lima tahun terakhir, laju pertumbuhan beragam tahunan (Compound Annual Growth Rate/CAGR) aset BTN berada di posisi 20,66%. Kenaikan tersebut tercatat dari Rp 144,58 triliun pada Desember 2014 menjadi Rp 306,44 triliun pada bulan yang sama tahun 2018.
Komposisi aset BBTN, ujar Nixon, juga didominasi aset produktif. Catatan keuangan BTN per Juni 2019 menyampaikan aset produktif perseroan mencapai 88,98% dari total aset. Adapun, porsi kredit dan pembiayaan tercatat sebesar 89,27% dari total aset produktif BTN.
Di sisi kredit, BTN mencatatkan pertumbuhan pada posisi 18,78% yoy atau naik dari Rp211,35 triliun pada Juni 2018 menjadi Rp251,04 triliun. Kenaikan tersebut mencapai dua kali lipat pertumbuhan kredit industri perbankan nasional. OJK mencatat, kredit nasional tumbuh single digit di level 9,92% yoy per Juni 2019.
Adapun, kinerja penghimpunan DPK BTN juga mencapai dua kali lipat industri perbankan nasional. Per semester I/2019, BTN menghimpun simpanan masyarakat sebesar Rp219,75 triliun atau naik 15,89% yoy. OJK merekam kenaikan tersebut melesat jauh di atas kinerja penghimpunan DPK perbankan nasional yang hanya tumbuh di level 7,42% yoy per Juni 2019.
Hingga final tahun nanti, Nixon mengungkapkan pihaknya akan tetap mencatatkan kinerja positif. "Bagi kami, bisnis yang berkelanjutan merupakan prioritas utama," ucap Nixon.
Sementara itu, BTN pun tetap berkomitmen memberi tunjangan penuh pada Program Satu Juta Rumah. Per 30 Juni 2019, Bank BTN telah menyalurkan kredit perumahan untuk 424.863 unit rumah atau senilai Rp 36,42 triliun. Total realisasi jumlah unit rumah tersebut setara 53,1% dari sasaran yang ditetapkan Bank BTN untuk 2019 ialah sebanyak 800.000 unit rumah.
Penyaluran tersebut terdiri atas kredit perumahan di segmen subsidi dan non-subsidi. Di segmen subsidi, perseroan telah menyalurkan kredit perumahan untuk 328.192 unit rumah senilai Rp 19,7 triliun. Kemudian, di segmen non-subsidi, kredit perumahan yang disalurkan mencapai 96.671 unit rumah atau setara Rp 16,72 triliun.
Simak Video "Eks Dirut BRI Tolak Dirombak Makara Bos BTN"
[Gambas:Video 20detik]
Sumber detik.com