Btn Berburu Modal Rp 3 T Dan Us$ 250 Juta Demi Sejuta Rumah
Jakarta - PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) berencana menerbitkan surat utang subordinasi. Tujuannya untuk mengantisipasi penurunan rasio permodalan sehingga BTN masih dapat berekspansi untuk penyediaan kegiatan pemerintah 1 juta rumah.
Direktur BTN Nixon L.P. Napitupulu menjelaskan, ada dua agresi pengunpulan dana yang akan dilakukan perusahaan tahun ini. Pertama BTN akan melaksanakan proteksi bilateral yang nilainya mencapai Rp 3 triliun.
"Mengenai agresi korporasi sub debt-nya kita bagi dua. Untuk yang rupiah yang formatnya proteksi bilateral dengan salah satu institusi milik negara. Ini masih dalam pembicaraan nilainya Rp 3 triliun. Kita harapkan selesai sebelum final Desember 2019," ungkapnya di Gedung BEI, Jakarta, Senin (19/8/2019).
Baca juga: BUMN Bangun Monumen Fatmawati di Bengkulu |
Untuk agresi kedua yakni penerbitan surat utang global subordinasi. Nilainya diperkirakan mencapai US$ 200-250 juta.
Perusahaan akan menggandeng lebih dari satu under writer untuk penerbitan global bond tersebut. Rencananya akan diterbitkan baik itu di Asia, Eropa maupun Amerika.
Nixon menjelaskan, BTN melaksanakan dua perjuangan untuk penghimpunan dana itu untuk mengantisipasi pengaruh dari penerapan ajaran standar akutansi keuangan (PSAK) 71 yang berlaku pada Januari 2020.
Metode yang gres itu akan menggerus rasio kecukupan permodalan (capital adequacy ratio/CAR). Sebab perbankan diwajibkan untuk menyiapkan cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) semenjak memperlihatkan kredit. Berbeda dengan sebelumnya, CKPN gres disediakan bila ada keterlambatan pembayaran.
"Kekurangan CKPN akan dibebankan di keuntungan di tahan tahun depan. Nah untuk mengganjal CAR kita akan terbitkan subdebt tadi. Sehingga tahun depan CAR-nya tida turun," ujarnya.
Baca juga: Strategi BTN Genjot Ekonomi Bengkulu |
Dengan komplemen CAR tersebut, berdasarkan Nixon, BTN akan kembali leluasa untuk menggenjot bisnisnya dalam rangka penyediaan pembiayaan perumahan. Dia memperkirakan CAR tahun depan akan meningkat 19%.
"Sehingga kita dapat support perluasan 1 juta rumah milik pemerintah. Ini yang kita jaga," tutupnya.
Simak Video "Pemburu Rumah Murah Wajib Datang ke IPEX 2018"
[Gambas:Video 20detik]
Sumber detik.com