Mentan Berikan Motivasi Peserta Penghargaan Pola Dan Berprestasi
Jakarta - Momen peringatan HUT ke-74 Republik Indonesia menjadi ajang tersendiri bagi Kementerian Pertanian (Kementan) untuk menunjukkan apresiasi kepada pelaku usaha, petani, kelembagaan petani, penyuluh dan kelembagaan penyuluhan. Untuk tahun ini kembali penghargaan diberikan kepada pejuang pembangunan pertanian.
Saat pemberian penghargaan di gedung Kementerian Pertanian, Sabtu (17/8/2019), Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman secara khusus menunjukkan motivasi kepada para akseptor penghargaan. Bahkan menunjukkan tips dalam menjalankan perjuangan tani semoga lebih berkembang.
Amran berharap pelaku perjuangan pertanian ke depan lebih berorientasi pada bisnis. Bahkan jangan takut untuk memasuki pasar ekspor. "Kita ingin ke depan pertanian menjadi tangguh," ujar Amran dalam keterangannya.
Sementar itu, Sekjen Kementerian Pertanian, Momon Rusmono mengatakan, penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi pemerintah kepada seluruh pelaku usaha. Selain itu juga dibutuhkan sanggup memotivasi pelaksana atau pelaku untuk terus menerus meningkatkan pembangunan pertanian dan kesejahteraan petani. Apalagi pemerintah juga memiliki cita-cita semoga Indonesia menjadi lumbung pangan dunia.
"Penghargaan ini jangan dilihat dari nilai uangnya. Tapi makna yang terkandung di dalamnya. Keteladanan jadi referensi bagi yang lain, khusunya petani dan penyuluh lainnya," katanya.
Ke depan menyikapi kondisi lingkungan yang terus berkembang, Momon berharap, pemberian penghargaan juga diberikan kepada petani milenial dan petani yang bisa mengekspor produk pertanian. Begitu juga penghargaan kepada pelaku modernisasi pertanian, menyerupai Unit Pelayanan Jasa Alsintan (UPJA).
"Kita ingin tunjukkan eksportir dan milenial yang berprestasi, mereka itu ada," ujarnya.
Selain itu, Momon meminta semoga ada penghargaan untuk pelaku peternak yang berkecimpung dalam jadwal Siwab dan Bekerja. Keberhasilan mereka bisa menjadi motivasi bagi pelaku lain, terutama bagi rumah tangga miskin yang menerima dukungan jadwal Bekerja.
"POPT dan peneliti juga harus kita apresiasikan. Nanti kita bisa buat jadwal yang lebih besar dan menjadi satu dengan kegiatan Adikarya Pangan," ujarnya.
Momon mengatakan, ke depan pembangunan pertanian lebih berorientasi pada kemandirian pangan dan kesejahteraan petani. Dua orientasi ini menjadi satu visi dan misi.
"Tekad kita dalam pembangunan pertanian yang dipikirkan yaitu kemandirian pangan dan kesejahteraan petani. Untuk tahun 2020, kita melaksanakan penguatan kualitas SDM yang cerdas dan terampil. Karena itu keberhasilan pembangunan pertanian yaitu penguatan SDM," tuturnya.
Hal yang sama dikataka Kepala BPPSDMP, Dedi Nursyamsi. Menurutnya, pemberian penghargaan merupakan apresiasi dari pemerintah dan dibutuhkan sanggup memotivasi petani, penyuluh dan petugas pertanian lainnya di lapangan guna meningkatkan kinerja, terutama dalam menyongsong Indonesia sebagai lumbung pangan dunia.
Dedi menyampaikan teladan yang mendapatkan penghargaan ada 30 orang/unit yang berasal dari 26 provinsi dengan tujuh kategori. Yakni, Petani Berprestasi 5 orang, Gapoktan Berprestasi 5 unit, Kelembagaan Ekonomi Petani (KEP) Berprestasi 5 unit, Penyuluh Pertanian Teladan (PNS/THL-TB PP/Swadaya) 5 orang, Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Berprestasi 5 unit, Dosen Berprestasi 5 orang, dan Pusat Pelatihan Pertanian Pedesaan Swadaya (P4S) Berprestasi 2 unit.
Selain mendapatkan plakat, ungkap Dedi, akseptor penghargaan juga mendapatkan tabungan. Petani dan penyuluh teladan mendapatkan petani dan dikala penghargaan lainnya tabungan BRI masing Rp 20 juta.
Sedangkan Gapoktan, KEP dan BPP berprestasi masing-masing sebesar Rp 10 juta. Sementara untuk dosen berprestasi peringkat pertama sebesar Rp 20 juta, peringkat kedua Rp 17 juta dan peringkat ketiga Rp 15 juta. Adapun P4S Rp 10 juta. Sumber detik.com