Dicari Partner Bisnis di Sukabumi Info 0852 8533 5977

2 Orang Tewas Keracunan Di Sukabumi, Sampel Telur Dicek Dinkes

2 Orang Tewas Keracunan di Sukabumi, Sampel Telur Dicek DinkesWarga yang keracunan makanan menjalani penanganan medis. (Syahdan Alamsyah/detikcom)

Sukabumi -Korban keracunan massal di Sukabumi jumlahnya bertambah. Mereka keracunan sesudah menyantap makanan ketika program tahlilan yang digelar di kawasan salah satu warga. Dua orang tewas akhir kejadian ini. Polisi mengirim sampel sejumlah makanan ke laboratorium Dinas Kesehatan (Dinkes) Jawa Barat.

"Keracunan bermula ketika warga mengkonsumsi makanan di program tahlilan seratus hari warga di Bojonggaling, Warungkiara, sekitar pukul 20.00 WIB, Selasa (10/9). Tengah malam warga pribadi mencicipi tanda-tanda sakit perut, pusing dan mual," kata Kapolres Sukabumi AKBP Nasriadi kepada detikcom di RSUD Sekarwangi, Cibadak, Kamis (12/9/2019).

Baca Juga

Selain itu, Nasriadi menjelaskan, keluarga yang menggelar tahlilan menghantarkan makanan ke rumah-rumah warga yang berhalangan datang. "Saat itu selain mengundang tetangganya, keluarga yang punya program juga menyiapkan makanan yang dimasak sendiri. Nasi uduk, telur dan kuah rendang. Ada masyarakat yang makan di lokasi ada yang diantar ke rumah," tutur Nasriadi.


Begitu mengalami tanda-tanda keracunan, warga sempat berobat ke Puskesmas Bantargadung. Namun alasannya jumlahnya terus bertambah, korban keracunan itu dirujuk ke RSUD Sekarwangi dan Palabuhanratu.

"Ada keterangan dari warga katanya telurnya berbau, tapi kan belum dapat kita pastikan apakah memang telur itu yang lalu menciptakan warga keracunan massal," ucapnya.

"Kita sudah meminta keterangan pihak keluarga yang menggelar tahlilan, sampel makanan kita kirim ke lab Dinkes Jabar. Kita lihat kandungan makanan tersebut, apa yang bekerjsama mengakibatkan keracunan massal itu," ujar Nasriadi menambahkan.

Dua orang meninggal yakni Rendi (9) dan Dewi Agung (37). Nyawa keduanya tak tertolong selagi menjalani perawatan di rumah sakit.

"Untuk jumlah korban keracunan hingga ketika ini 142 orang. Kemungkinan bertambah, alasannya ada warga dari luar wilayah yang diduga juga menyantap makanan tersebut. Kita sarankan bagi yang mengalami tanda-tanda mual, muntah dan pusing untuk segera memeriksakan diri ke rumah sakit," tutur Nasriadi.

Menurut Nasriadi, keluarga yang menggelar tahlilan juga menyantap makanan yang sama menyerupai dikonsumsi warga. Akibatnya anggota keluarga tersebut mengalami keracunan.

Sumber detik.com

Artikel Terkait

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel