Dicari Partner Bisnis di Sukabumi Info 0852 8533 5977

Sejumlah Fakta Dua Orang Tewas Dan Ratusan Warga Keracunan Di Sukabumi

Sejumlah Fakta Dua Orang Tewas dan Ratusan Warga Keracunan di SukabumiFoto: Syahdan Alamsyah

Sukabumi -Dua orang tewas dan ratusan lainnya keracunan usai santap masakan tahlil di Sukabumi, Jawa Barat. Hingga Kamis (12/9/2019) malam tadi tercatat sebanyak 168 orang masih menjalani penanganan medis sebagian telah dipulangkan. Pemkab Sukabumi akibatnya menetapkan Kejadian Luar Biasa (KLB) untuk kejadian tersebut.

Beberapa korban diketahui sempat berobat beberapa kali lalu dirujuk ke dua rumah sakit RSUD Sekarwangi dan RSUD Palabuhanratu. Berikut fakta-fakta terkait kejadian keracunan tersebut

Baca Juga

Tahlilan Natus

Peristiwa bermula ketika Selasa (10/9/2019), ketika itu salah seorang warga di Kecamatan Bantargadung menggelar tahlilan 100 harian atau dikenal dengan 'natusan' dan mengundang warga setempat.

"Keracunan bermula ketika warga mengkonsumsi masakan di program tahlilan seratus hari warga di Bojonggaling, Warungkiara, sekitar pukul 20.00 WIB, Selasa (10/9). Keluarga natusan mengundang tetangga-tetangganya," kata Kapolres Sukabumi AKBP Nasriadi kepada detikcom di RSUD Sekarwangi, Cibadak, Kamis (12/9/2019).

Saat itu warga menyantap masakan dengan hidangan nasi uduk, telur dan kuah rendang.

Keracunan Meluas

Efek racun mulai dirasakan Sealsa tengah malam sampai Rabu (11/9/2019) siang. Warga terus berdatangan ke Puskesmas Bantargadung. Usut punya usut sajian masakan tidak hanya diberikan kepada warga yang datang, tapi juga kepada warga yang lain yang tidak tiba ke lokasi.

Efek racun yang dirasakan mulai dari pusing, mual dan muntah selain itu ada juga yang BAB berkali-kali. Puskesmas kewalahan dan merujuk beberapa pasien ke rumah sakit.

"Tengah malam warga eksklusif mencicipi tanda-tanda sakit perut, pusing dan mual. Akhirnya oleh pihak Puskesmas di rujuk ke dua rumah sakit pemerintah di Cibadak dan Palabuhanratu," kata Nasriadi.

2 Korban Tewas

Dua korban dinyatakan tewas pada Kamis (12/9/2019), korban berjulukan Rendi (9) menyusul lalu Dewi Agung (37) keduanya warga Kecamatan Bantargadung. Pihak Dinkes menyebut ada penyakit penyerta yang menewaskan Rendi.

"Pasien yang berusia 9 tahun teridentifikasi mengalami gangguan pernafasan, untuk kasus ini Pemkab Sukabumi akan mendirikan posmo sampai permasalahan ini benar-benar terungkap sekaligus fokus kepada penanganan," ujar Kadis Kesehatan Kabupaten Sukabumi, Harun Alrasyid.

Terkait janjkematian Dewi Agung, dijelaskan kondisi fisik melemah meskipun sempat mendapat penanganan medis. Dewi rencananya akan dirawat secara intensif di ruang ICU sebab mengalami sepsis atau nanah berat. Namun nahas, sebab ruangan penuh nyawa korban tidak berhasil diselamatkan.

"Kondisi sepsis atau infeksinya sudah berat, gres mau kita masukan ke ruang ICU. Namun sebab ruangan penuh status pasien menunggu masuk ke ruangan penanganan intensif," kata Humas RSUD Sekarwangi Ramdansyah.

Polisi Periksa Sampel

Polisi menggelar penyelidikan terkait kejadian keracunan tersebut. Selain mengorek keterangan dari warga dan keluarga yang menggelar natus, polisi juga mengusut sampel telur.

"Ada keterangan dari warga katanya telurnya berbau, tapi kan belum sanggup kita pastikan apakah memang telur itu yang lalu menciptakan warga keracunan massal," ucap AKBP Nasriadi, Kapolres Sukabumi. Menurutnya sampel masakan sudah dikirim ke Lab Dinkes Jabar.

Pemkab Tetapkan KLB

Pemerintah Kabupaten Sukabumi menetapkan status kejadian luar biasa (KLB) terkait kejadian keracunan masakan massal di Kecamatan Bantargadung, Sukabumi, Jawa Barat. Tercatat jumlah korban keracunan mencapai 170 orang.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi dari 170 orang tersebut 65 di antaranya mendapat penanganan medis di RSUD Palabuhanratu, sementara 55 lainnya di RS Sekarwangi dan 50 orang lainnya di Puskesmas.

"Dua (korban) saja sudah KLB, sesuai amanat undang-undang, seluruh pembiayaan akan ditanggung pemerintah kawasan tanpa dipungut sepeser pun kepada korban," terang Kadis Kesehatan Pemkab Sukabumi, Harun Alrasyid.

Sumber detik.com

Artikel Terkait

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel