(Foto: Reuters) ilustrasi goresan kapal Sukabumi -Kapal Baruna Jaya 1 milik Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) terlibat goresan dengan kapal congkreng nelayan asal Palabuhanratu di perairan Banten pada Sabtu (2/11/2019) siang. Satu orang nelayan hilang akhir kejadian tersebut.
Informasi yang dihimpun
detikcom, bahtera congkreng nelayan diketahui bermuatan tiga orang nelayan berangkat melaut pada pagi tadi. Ketiganya berangkat dari Dermaga Cisolok dan mencari ikan sampai masuk ke wilayah perairan Banten.
"Proses penyelamatan yang dua orang masih dilakukan, kami dibantu Basarnas dan Polair. Nanti kedua nelayan akan dibawa oleh kapal BPPT yang terlibat kecelakaan, tapi alasannya tidak sanggup sandar di dermaga kemungkinan akan dijemput ke tengah oleh bahtera nelayan untuk mengurangi risiko," kata Dede Ola, Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Sukabumi kepada
detikcom.
Terkait kronologi kejadian, Dede mengaku belum menerima informasi lebih lanjut. Meski begitu ia memastikan satu nelayan hilang akhir kejadian itu. "Mereka warga Cikembang, Cisolok. Satu hilang dalam proses pencarian," tambahnya.
Dihubungi terpisah, Kepala Seksi Operasi dan Siaga Kantor SAR Jakarta, I Made Oka Astawa membenarkan bahtera nelayan terlibat goresan dengan Kapal Baruna Jaya 1 milik BPPT.
"Kejadiannya siang, kita gres sanggup informasi sore dari BPPT. Tubrukan lah ya, dua nelayan selamat sementara satu lagi masih proses pencarian untuk wilayah kerjanya masuk ke Kansar Banten," terangnya.
Oka juga menjelaskan Kansar Banten juga meminta pinjaman ke Pos SAR Palabuhanratu, Sukabumi alasannya dua nelayan yang ketika ini sedang dalam penjemputan minta pulang ke Palabuhanratu.
"Bantuan penyelamatan dan pengamanan, kita berkoordinasi juga dengan Polair dan HNSI untuk fasilitasi nelayan termasuk unsur-unsur SAR lainnya. Disiapkan satu kapal jemput dan dibawa ke sekitar dermaga PLTU. Saat ini tim im sudah gerak, harusnya jam 20.00 WIB Sudah datang di lokasi," tandasnya.
Sumber detik.com