(Foto: Ristu Hanafi/detikcom) ilustrasi tambang pasir Sukabumi -Seratusan warga di Kampung Batu Asih Desa Sekarwangi, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi menggeruduk lokasi tambang pasir kuarsa. Mereka meminta pihak perusahaan menghentikan acara pertambangan.
Dengan berjalan kaki ratusan meter warga masuk ke area tambang. Di sana mereka meminta beberapa pegawai menghentikan acara mereka, warga mengaku kesal alasannya yaitu perusahaan tambang itu diduga belum mengantongi sejumlah izin.
"Ini bukan impian individu tapi murni impian masyarakat, kita mencicipi kekeringan, polusi dan bising. Sepanjang acara tambang berjalan tidak pernah juga pihak perusahaan melaksanakan sosialisasi ke masyarakat soal acara mereka, warga juga tidak pernah memperlihatkan izin atau menandatangani soal acara tambang ini," kata Usep Jamaludin, ketua perjaka setempat kepada wartawan, Sabtu (2/11/2019).
Usep berharap pihak perusahaan untuk segera membuktikan izin terkait acara pertambangan mereka. Apabila hal itu tidak segera dilakukan maka warga yang akan bergerak untuk menutup lokasi tersebut. "Kita akan menutup sementara lokasi ini hingga ada kejelasan soal perizinan mereka," ungkap dia.
Hal senada diungkap Ujang Mamad, ketua RW 016. Ia membenarkan warganya belum pernah menandatangani surat perizinan oleh perusahaan pertambangan.
"Selama ini warga tidak pernah mendatangani surat atau perizinan yang dibentuk oleh PT tersebut, dikala ini saya selalu mendapatkan keluhan warga yang terdampak tanggapan acara galian pasir kuarsa seperti, bising, kurangnya air higienis dan debu mengotori rumah warga. Saat ini warga menyetop acara alat berat," ujarnya.
Pantauan di lokasi sejumlah alat berat menghentikan aktivitasnya, beberapa pekerja terlihat melaksanakan komunikasi dengan warga. Sejumlah pegawanegeri kepolisian dan Tentara Nasional Indonesia juga terlihat melaksanakan penjagaan.
Sumber detik.com
