Potongan bahtera nelayan tanggapan tabrakan/Foto: Istimewa Sukabumi -Dua nelayan bahtera congkreng yang bertabrakan dengan kapal Baruna Jaya 1, milik Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) di perairan Banten berhasil dievakuasi dan telah menerima penanganan medis di RSUD Palabuhanratu, Sukabumi. Sementara satu nelayan lagi masih dicari.
Andi (33), Nurdin (44) bersama Amit (50), melompat ke maritim ketika bahtera yang mereka tumpangi bertabrakan dengan Kapal Baruna Jaya pada Sabtu (2/11/2019).
"Informasi yang kita peroleh tiga anak buah kapal (ABK) nelayan menceburkan dirinya ke maritim untuk menyelamatkan diri dan lalu dievakuasi oleh anak buah kapal KR Baruna Jaya I yang merupakan milik BPPT. Dua nelayan berhasil mereka penyelamatan ke dalam kapal sedangkan satu orang masih dalam pencarian serta mereka butuh intercept terhadap kedua korban untuk dilakukan penyelamatan ke darat," kata Hendra Sudirman, Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Basarnas Jakarta dalam rilis yang diterima detikcom, Minggu (3/11/2019).
Hendra mengaku sudah berkoordinasi dengan SAR yang ada di lokasi dan juga mengirimkan tim Rescue Pos SAR Sukabumi untuk membantu penyelamatan para nelayan. Dua nelayan selamat eksklusif dibawa ke RSUD Palabuhanratu.
"Sekitar pukul 21.30 WIB kedua korban datang di dermaga dan eksklusif dievakuasi menuju RSUD Palabuhanratu memakai ambulans untuk penanganan lebih lanjut," lanjutnya.
Proses evakusi melibatkan Pos SAR Sukabumi, Kantor Pencarian dan Pertolongan Banten, Polair Sukabumi, BPBD Kabupaten Sukabumi, Syahbandar Perikanan Palabuhanratu, HNSI Palabuhan ratu, Lifeguard Palabuhanratu, Ambulans RSUD Palabuhanratu, dan Nelayan setempat.
"Untuk satu nelayan yang belum ditemukan atas nama Amit (50) akan kita lakukan penyisiran Minggu pagi," tandasnya.
Sumber detik.com