Genjot Penyediaan Rumah, Pemerintah Optimalkan Pembiayaan

Jakarta - Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tengah mencari formula yang sempurna dalam penyaluran kuota akomodasi likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP). Nantinya bank-bank penyalur FLPP yang tidak maksimal akan dialihkan ke BTN dan beberapa bank lain yang kehabisan kuota FLPP.
Baca Juga
Untuk bank penyalur FLPP yang tidak perform dikategorikan apabila sepanjang semester pertama 2019 penyalurannya tidak hingga 25 persen.
"Dari bank yang kami nilai tidak perform, kuotanya bisa kami alihkan ke Bank BTN atau bank lain yang kini ini kehabisan kuota," terangnya.
Menurut catatannya setidaknya akan ada 5.000 unit rumah FLPP yang akan dialihkan ke BTN atau bank lain yang kehabisan kuota.
Sementara itu Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara Tbk, Maryono mengungkapkan perseroan siap mendapatkan pengalihan kuota akomodasi likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) dari bank-bank yang dinilai tidak perform tersebut.
"Kami siap mendapatkan berapa pun dialokasikan alasannya ialah ajakan memang tinggi dan kuota Bank BTN sudah habis," ucapnya.
Tercatat dari hasil penilaian kuartal II-2019, dana FLPP yang telah disalurkan kepada masyarakat sebanyak 46.174 unit atau sekitar 67% dari sasaran 68.858 unit.
Dari 39 bank pelaksana penyalur dana FLPP tahun 2019 yang terdiri dari 9 Bank Umum Nasional dan 30 Bank Pembangunan Daerah (BPD), sebanyak 18 bank pelaksana bisa menyalurkan KPR FLPP lebih dari 50 persen dari kuota yang diberikan menurut Perjanjian Kerjasama Operasional (PKO).
Adapun 18 bank pelaksana tersebut yakni BNI, BTN, BTN Syariah, BRI, Bank Mandiri, Bank Jabar Banten, Bank Sulselbar, Bank Kalbar, Bank Kalsel, Bank Kalsel Syariah, Bank Jatim Syariah, Bank Jatim, Bank Sumselbabel Syariah, Bank Aceh, Bank Jambi, Bank Nagari, Bank Sumselbabel, Bank Jambi Syariah.
Simak Video "Berapa Harga Baru Rumah Bersubsidi Bebas PPN?"
[Gambas:Video 20detik]
Sumber detik.com