Garap Proyek Ramah Lingkungan, Pemerintah Terbitkan Surat Utang

Jakarta - Pemerintah melalui Kementerian Keuangan berencana untuk menerbitkan Surat Berharga Negara Syariah (SBSN) atau green sukuk global lagi khusus pembiayaan proyek ramah lingkungan. Penerbitan ini menjadi yang ketiga kalinya semenjak tahun 2018.
Baca Juga
Bahkan, dikatakan Dwi planning penerbitan juga akan diadaptasi dengan kondisi global. Direncanakan penerbitan akan dilakukan pada semester II-2020.
Sementara mengenai wakaf, Dwi bilang bahwa masih banyak masyarakat yang belum mengerti jikalau hal itu bisa dimanfaatkan sebagai alat pemerataan ekonomi. Sejauh ini, wakaf masih dipandang sebagai sebuah ibadah yang identik dengan makam, masjid, madrasah, alasannya kurangnya literasi masyarakat terkait pemanfaatan wakaf.
"Hal ini dikarenakan kurangnya sosialisasi dan edukasi perihal wakaf. Dan masih rendahnya pertumbuhan entrepreneur yang sanggup membantu dalam pengembangan wakaf produktif," kata Direktur Eksekutif Yayasan Dompet Dhuafa Imam Rulyawan.
Baca juga: Green Investment Demi Selamatkan Bumi (2) |
Imam menyebut, penyaluran wakaf masih didominasi melalui aset tidak bergerak (wakaf sosial). Padahal wakaf produktif atau wakaf uang sangat mempunyai tugas bukan hanya kebermanfaatan pada masyarakat, tapi juga membuatkan surplus investasi wakaf.
Berdasarkan data Badan Wakaf Indonesia (BWI) potensi aset wakaf per tahun mencapai Rp 2.000 triliun dengan luas tanah wakaf mencapai 420 ribu hektare. Sementara potensi wakaf uang bisa menembus kisaran Rp 188 triliun per tahun. Padahal ketika ini potensi wakaf yang terlaksana gres Rp 400 miliar.
Di sisi aset wakaf tanah sebanyak 337 bidang masih belum bersertifikat dan gres 168 bidang tanah yang sudah bersertifikat. Data Kementerian Agama menyebutkan, jumlah tanah wakaf mencapai 161.579 hektare dengan luas aset wakaf yang tersebar di 366.595 lokasi.
Dompet Dhuafa sendiri telah membuatkan aktivitas berbasis wakaf produktif. Di antaranya, RS Rumah Sehat Terpadu Parung, Bogor, yang telah melayani lebih dari 15 ribu dhuafa per bulan. Dompet Dhuafa juga membuatkan Kampung Agroindustri di Kebun Indonesia Berdaya, Subang, Jawa Barat.
Di bidang pendidikan, Dompet Dhuafa membuatkan wakaf produktif pada Sekolah SMART Ekselensia Parung dan Cibinong, serta Pesantren Hafidz Village yang akan dibangun di Lido, Jawa Barat. Selain itu, Dompet Dhuafa juga melaksanakan pengembangan Sentra Ternak, Perikanan, Kampung Wisata, dan Pemberdayaan Ekonomi lainnya yang menawarkan imbas sosial ekonomi yang luas, khususnya dalam pengentasan kemiskinan.
Untuk itu, lanjut Imam, Dompet Dhuafa menginisiasi Gerakan 'WakeUp! Wakaf' yang menjadi sebuah momentum bulan wakaf yang berlangsung selama September sampai November. Diharapkan masyarakat sanggup mendukung gerakan ini melalui tabungan wakaf, yang memudahkan penyaluran wakaf secara digital.
"Memasuki kurun revolusi industri 4.0, sudah semestinya wakaf produktif menjadi sebuah gerakan yang bisa menciptakan masyarakat lebih sadar terhadap pentingnya wakaf dalam percepatan pertumbuhan ekonomi," ungkap Imam.
Baca juga: Begini Caranya Beli Surat Utang 'Anti Asing' |
Simak Video "Sri Mulyani Ajak Milenial Aktif Investasi Surat Utang Negara"
[Gambas:Video 20detik]
Sumber detik.com