Dicari Partner Bisnis di Sukabumi Info 0852 8533 5977

Yuk Beli, Pemerintah Terbitkan Surat Utang Anti Asing

Foto: Rachman HaryantoFoto: Rachman Haryanto

Jakarta - Pemerintah kembali menerbitkan instrumen Surat Utang Negara (SUN) ritel berbasis online (e-SBN) dengan tingkat kupon mengambang. Instrumen ini diberi nama Savings Bond Ritel (SBR) seri SBR008 yang ditujukan khusus untuk investor ritel domestik.

SBR008 hari ini resmi diluncurkan oleh Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan. Seremonial dilakukan di Patio Venue & Dining, Jakarta, Kamis (5/9/2019).

Baca Juga

"Ini dilakukan biar SBR kita diborong oleh investor Indonesia, kami tidak mau ini dibeli asing," kata Direktur Surat Utang Negara DJPPR Kementerian Keuangan Loto Srinaita Ginting.

SBR008 ini merupakan obligasi negara tanpa warkat. Instrumen ini mempunyai karakteristik tidak sanggup diperdagangkan di pasar sekunder. Juga tidak sanggup dicairkan hingga dengan jatuh tempo, kecuali pada masa pelunasan sebelum jatuh tempo (early redemption).

"Mengapa SBR ini tidak sanggup diperdagangkan supaya investor ritel tidak sanggup menjualnya. Nanti terpengaruhi untuk jual ke institusi atau asing. Karena gila akan borong," tambahnya.

Instrumen investasi ini sanggup dibeli dengan minimum pemesanan sebesar Rp 1 juta dan maksimal Rp 3 miliar. Instrumen ini sudah sanggup dibeli mulai hari ini pukul 09.00 WIB hingga penutupan 19 September 2019 pukul 10.00 WIB.

SBR008 ini mempunyai kupon berjenis mengambang dengan batasan tingkat kupon minimal (floating with floor). Kuponnya akan mengacu pada suku bunga contoh Bank Indonesia atau BI 7 days reverse repo rate.

Penghitungan kuponnya yaitu suku bunga contoh BI ditambah spread tetap 1,7%. Untuk tingkat kupon periode 3 bulan pertama (September-Desember 2019) suku bunga contoh yang berlaku diambil di level 5,5%. Itu artinya kupon yang diberikan 7,2%.

Level 7,2% juga menjadi batasan kupon minimal. Itu artinya meskipun BI menurunkan suku bunga acuannya, kupon SBR007 tetap di 7,5%. Namun kalau BI menaikkan suku bunga acuan, kupon SBR007 akan ikut naik.

Tingkat Kupon berikutnya akan diadaptasi setiap 3 bulan pada tanggal penyesuaian kupon hingga dengan hatuh tempo.

Untuk pembayaran kupon pertama kali dilakukan pada 10 Nobember 2019. Selanjutnya kupon akan dibayarkan setiap tanggal 10 setiap bulannya.


SBR008 ini ditetapkan tanggal jatuh temponya pada 10 September 2021. Meski tak sanggup dicairkan hingga jatuh tempo itu, ada masa early redemption yang jatuh pada 12 Oktober 2020. Namun maksimal yang sanggup dicairkan yaitu 50%.

"SBR ini tidak akan dijual ke asing, saya bandarnya. Saya jamin instrumen ini tidak akan dijual ke investor asing. Makara berbanggalah bagi pembelinya," tegas Loto.

SBR008 ini juga mempunyai keunggulan sanggup dibeli secara online melalui kawan distribusi. Ada 22 kawan distribusi yang dipilih oleh pemerintah, terdiri dari 13 bank umum, 4 perusahaan sekuritas, 3 perusahaan imbas khusus berbasis teknologi dan 2 perusahaan fintech peer to peer lending.

Berikut daftar kawan distribusi SBR008 Bank Central Asia, Bank Mandiri, Bank Negara Indonesia, Bank Permata, Bank Rakyat Indonesia, Bank Tabungan Negara, Bank Maybank Indonesia, Bank CIMB Niaga, Bank OCBC NISP, Bank Panin, Bank DBS Indonesia, Bank HSBC Indonesia, Bank UOB Indonesia.

Trimegah Sekuritas Indonesia, Danareksa Sekuritas, Bahana Sekuritas, Mandiri Sekuritas, Bareksa Portal Investasi, Star Mercato Capitale, Nusantara Sejahtera Investama, Investree Radhika Jaya (Investree) dan Mitrausaha Indonesia Grup (Modalku).



Yuk Beli, Pemerintah Terbitkan Surat Utang 'Anti Asing'


Simak Video "Ku Hye Sun Pamit, Umumkan Pensiun dari Dunia Hiburan"
[Gambas:Video 20detik]

Sumber detik.com

Artikel Terkait

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel