Dicari Partner Bisnis di Sukabumi Info 0852 8533 5977

Tewaskan 1 Siswa, Pelaku Tawuran Sukabumi Beli Celurit Di Toko Online

Tewaskan 1 Siswa, Pelaku Tawuran Sukabumi Beli Celurit di Toko OnlineIlustrasi tawuran. (Foto: Edi Wahyono/detikcom)

Sukabumi -Beragam ratifikasi mengalir dari empat tersangka tawuran yang menewaskan El Franza, siswa Sekolah Menengah kejuruan Pertanian Cibadak, Kabupaten Sukabumi. Pelaku mengaku memperoleh senjata tajam celurit dari situs jual beli online sampai sengaja pesan ke bengkel. Bagaimana ceritanya?

Kapolres Sukabumi AKBP Nasriadi menyebut, tersangka membawa senjata tajam ketika akan berangkat tawuran di Jalan Raya Cicurug. Setelah janjian di media umum dan aplikasi pesan, dua kelompok kemudian saling berhadapan.

Baca Juga

"Mereka sudah membekali diri dengan senjata tajam berupa celurit, ironisnya senjata itu mereka sanggup dari situs jual beli online dan ada yang sengaja pesan senjata tajamnya ke bengkel berilmu besi," kata Nasriadi di Mapolsek Cibadak, Senin (4/11/2019).


Pelaku yang diamankan berinisial MI, MF, AR dan RS siswa kelas 11 Sekolah Menengah kejuruan Teknika Cisaat. Selain menjadikan korban tewas, mereka diduga menyerang dua korban lainnya yang juga pelajar Sekolah Menengah kejuruan Pertanian Cibadak.

Menurut Nasriadi, para pelaku ialah kelas 10 dan 11. Mereka menerima provokasi diduga dari seniornya untuk mengambarkan sekolah yang lebih pahlawan soal tawuran sampai tercipta iklim musuh turun-temurun antara siswa Sekolah Menengah kejuruan Pertanian Cibadak dengan Sekolah Menengah kejuruan Teknika Cisaat.

"Makanya tadi saya beri masukan ke pihak sekolah, ciptakan iklim kebersamaan dengan menciptakan aktivitas antara dua sekolah misalkan menciptakan kegiatan yang lebih bersifat akademis atau olahraga. Misalkan dalam satu tim itu diisi adonan antara Sekolah Menengah kejuruan Pertanian dan Teknika. Untuk apa? Ya untuk mengikis budaya tawuran antara dua sekolah ini," ucap Nasriadi.


Dalam perkara ini, polisi mengamankan para pelaku dan sejumlah barang bukti salah satunya pakaian bersimbah darah. Sayangnya senjata tajam yang diduga dibawa pelaku untuk melaksanakan kekerasan tidak terlihat ikut diperlihatkan. "Masih kita cari senjata yang mereka bawa," kata Nasriadi.

Sementara itu, Sandi Susandi orang bau tanah almarhum El Franza mengaku puas sehabis mengetahui pelaku yang menghabisi nyawa putra satu-satunya itu telah ditangkap. Ia berharap polisi memperlihatkan eksekusi setimpal untuk mereka.

"Saya serahkan ke polisi soal tindakan aturan yang akan diambil, walau sesak saya berharap insiden serupa tidak kembali terulang. Silakan ini jadi PR pemerintah, jangan ada lagi tawuran-tawuran lagi, aturan seberat-beratnya kepada pelaku sebagai pengaruh jera," ucap Sandi.



Tonton juga video Bawa Senjata Buat Tawuran, 7 Pelajar Sekolah Menengah Pertama di Kendari Diamankan!:

[Gambas:Video 20detik]





Sumber detik.com

Artikel Terkait

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel