Nasabah Jengkel Bunga Kpr Usang Turun
Jakarta - Beberapa nasabah kredit pemilikan rumah (KPR) di sejumlah bank mengungkapkan keberatan dengan kenaikan suku bunga KPR di ketika suku bunga contoh Bank Indonesia (BI) turun.
Salah satu nasabah BNI Griya yang namanya tak ingin disebutkan mengaku galau dengan perhitungan bank dalam memilih kenaikan atau penurunan bunga KPR.
"Saya mengharapkan bunga KPR itu adjustmentnya cepat atau minimal nggak naik lah. Masa KPR dari 2011 sudah sering mengalami BI rate turun tapi cicilan saya cenderung nggak berubah, malah trennya naik terus selama 8 tahun terakhir," kata ia ketika berbincang dengan detikFinance, Senin (13/8/2019).
Dia menceritakan, sempat mengajukan keberatan bunga tersebut. Namun syarat yang diminta terlalu sulit alasannya yaitu ia tak mempunyai banyak waktu untuk mengurus.
"Saya waktu itu ke cabang akrab kantor, kemudian mereka sudah saya telepon nomor cabang waktu komitmen dulu, itu tidak mengecewakan jauh. Akhirnya saya diminta untuk menyiapkan surat undangan penurunan bunga. CS nya bilang kalaupun ada penurunan juga tidak akan besar, paling hanya ratusan ribu," terang dia.
Akhirnya ia mundur dan tetap melanjutkan pembayaran dengan tagihan gres alasannya yaitu dirasa tak akan ada penurunan yang signifikan. Namun, bila Agustus ini tagihan terasa sangat berat ia akan mengajukan lagi keberatan tersebut.
Kemudian salah satu nasabah PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) Robert Michael mengungkapkan ia juga mengaku berat alasannya yaitu kenaikan suku bunga KPR sebesar 0,25%.
"Ya kerasa saja gitu naik 0,25%, sebetulnya kan memang floating itu sesuai bunga acuan. Tapi kini bunga acuannya turun, tapi malah ada kenaikan. Saya bingung," imbuh dia.
Simak Video "Dear Milenial, Ini Solusi Siasati DP Rumah Saat Ambil KPR"
[Gambas:Video 20detik]
Sumber detik.com