Polisi lakukan olah TKP kasus kecarunan massal di Sukabumi. (Foto: Istimewa) Sukabumi -Dua orang warga Rendi (9) dan Dewi Agung (37) tewas diduga sehabis mengkonsumsi kuliner dari tahlilan 100 harian atau natus di Kecamatan Bantargadung, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
Selain menewaskan dua orang, insiden yang terjadi berturut-turut pada Rabu (11/8/2019) dan Kamis (12/9/2019) itu juga menciptakan 170 orang mengalami keracunan dan di rawat di dua rumah sakit yang berbeda. Pemkab Sukabumi telah menetapkan Kejadian Luar Biasa (KLB) untuk insiden tersebut.
Pihak kepolisian pun sudah menggelar olah TKP pada Kamis (12/9/2019) lalu, apa hasilnya?
"Kita mengusut kediaman keluarga yang menggelar natusan. Kita cek kondisi dapur, sampel kuliner olahan minyak goreng, bumbu-bumbu sampai air yang dipakai keluarga ketika memasak sajian untuk program tersebut," kata Kapolres Sukabumi AKBP Nasriadi kepada
detikcom, Sabtu (14/9/2019).
 Foto: Istimewa |
Seluruh hasil investigasi itu dibawa polisi dalam kantong plastik yang di segel untuk diperiksa. Sejumlah petugas sempat terkejut melihat sampel air yang dipakai untuk mengolah masakan oleh pihak keluarga.
"Anggota kaget alasannya air dari simpanan drum plastik yang diambil dari sumur bor di sekitar rumah keluarga itu terlihat keruh. Untuk perbandingan, anggota juga mengambil sampel air di rumah yang berdekatan dengan sekitar TKP. Perbedaannya mencolok," kata Nasriadi.
 Foto: Istimewa |
Polisi kemudian mengambil sebanyak 1 liter air untuk investigasi lebih lanjut. Terkait hasil identifikasi gres dapat dikeluarkan sehabis investigasi lebih lanjut oleh pihak laboratorium.
"Hasil cek kemarin belum keluar, untuk yang investigasi hasil identifikasi juga kita harus menunggu. Terkait tersangka dan lainnya kita masih gelar penyelidikan, apakah ada faktor kesengajaan atau tidak," ucap Nasriadi.
Keracunan Massal di Sukabumi, 2 Orang Tewas:[Gambas:Video 20detik]
Sumber detik.com